Jumat, 28 Februari 2014

WAKTU ADALAH INVESTASI YANG TERBAIK

 

Apakah anda percaya bahwa uang diperoleh dengan bekerja?

Apakah anda percaya bahwa

tidak bekerja = tidak ada uang?

Apakah sekarang anda bekerja untuk mendapatkan uang?

Sampai usia berapakah anda ingin tetap bekerja?

Bila anda sudah tidak bekerja, apakah anda nanti masih memiliki uang?

Bila anda sudah berhenti bekerja, dari manakah anda memperoleh uang?

Bila anda sudah berhenti bekerja, akan cukupkah uang anda?

Apakah anda mengenal konsep "PASSIVE INCOME'?

Alkisah, ada sebuah desa di kaki pegunungan. Sumber mata air terdapat di atas gunung. Setiap hari penduduk desa harus mengambil air dari atas gunung, dibawa turun ke desa di bawah kaki gunung tersebut.

Bila anda menjadi penduduk desa tersebut, bagaimana caranya anda mengambil air setiap hari? Ada dua pilihan:

1. Menggunakan ember2. Membangun saluran air Dari dua pilihan tersebut, yang manakah yang anda pilih?

99% orang pasti memilih membangun saluran air.

Apakah pilihan anda sama (membangun saluran air) ?

Mengapa anda tidak memilih menggunakan ember?

Banyak alasan orang tidak mau menggunakan ember, antara lain:

tidak efisien, boros waktu, capek, dll.

Tetapi ada 2 hal yang sangat membedakan antara menggunakan ember dan membangun saluran air:

1. Dengan menggunakan ember, berarti harus bolak-balik terus-menerus. Artinya harus terus-menerus MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG ITU-ITU JUGA.2. Dengan menggunakan ember, pada saat kita berhenti, maka berarti AIRNYA JUGA BERHENTI SEKETIKA. Tapi dengan pilihan kedua, yaitu membangun saluran air, ada 2 hal yang perlu kita ingat:

1. Setelah saluran air selesai dibangun, AIR AKAN MENGALIR DENGAN SENDIRINYA, bahkan pada waktu kita tidur sekalipun.2. Dengan membangun saluran air, berarti kita BEKERJA SEKALI, TAPI HASILNYA KITA BISA NIKMATI TERUS MENERUS. Inilah maksud sebenarnya dari PASSIVE INCOME. Apakah pekerjaan/bisnis anda sekarang lebih mirip dengan "prinsip ember" atau 'prinsip saluran air"?

Apakah anda harus mengerjakan pekerjaan/bisnis anda setiap hari?

Apakah anda "dibayar" untuk kepandaian/kemampuan anda, atau hanya sekedar waktu anda saja?

99% pekerjaan adalah "hanya" menukar waktu anda dengan uang.

Buktinya, sewaktu anda berhenti mengerjakan pekerjaan/bisnis anda sekarang, apakah masih ada kemungkinan untuk terus mendapatkan penghasilan darinya?

 

Kembali ke pertanyaan di atas: SAMPAI USIA BERAPA ANDA AKAN TERUS BEKERJA?

Apakah anda BUTUH dengan apa yang disebut "passive income"?

Bila anda tidak ingin bekerja sampai tua, berarti anda BUTUH kesempatan untuk memperoleh "passive income".

Berarti anda BUTUH untuk mulai membangun saluran pipa.

 

KAPAN WAKTU YANG TEPAT untuk mulai membangun saluran pipa?

Waktu yang tepat yang terbaik adalah:

KEMARINSekarang hanya ada waktu yang tepat urutan kedua, yaitu:

HARI INI 

Faktanya, saya BUTUH "membangun saluran air", tapi saat ini saya terlalu sibuk dan tidak punya waktu. Bagaimana caranya?

1. Pekerjaan dengan "menggunakan ember" TIDAK AKAN PERNAH SELESAI. Jadi TIDAK ADA GUNANYA MENUNGGU waktu yang tepat lagi.2. Bila anda benar-benar BUTUH, maka pasti WAKTU akan ada dengan sendirinya. Sama seperti anda "butuh" masuk kantor, anda "butuh" buka toko, anda "butuh" meninjau pabrik, anda "butuh" pergi liburan, dsb. Sekali lagi, bila anda benar-benar BUTUH "membangun saluran air" dan menganggapnya benar-benar PENTING, maka ANDA PASTI PUNYA WAKTU untuk itu.3. Semakin lama anda menunda membangun saluran pipa, semakin lama pula anda terjebak menggunakan ember terus-menerus.4. Pekerjaan dengan menggunakan ember, semakin lama akan semakin berat. Tidak pernah menjadi semakin mudah.5. Mulai membangun saluran air pada saat kita masih bisa menggunakan ember, adalah hal yang sangat bijaksana. Bila kita baru mau membangun saluran pipa pada saat sudah tidak bisa menggunakan ember lagi, semuanya sudah jadi sangat terlambat.6. Ingat, WAKTU YANG TEPAT SUDAH LEWAT, tinggal bagaimana kita MENGGUNAKAN HARI INI AGAR TIDAK SEMAKIN TERLAMBAT.7. Tidak ada yang bisa mengatur waktu anda, sebaik anda sendiri. Kita sudah melihat prinsip "passive income" dengan membangun saluran air. Mari kita teruskan cerita "membawa ember" dan "membangun saluran air" tadi.

Bagaimana caranya bagi seorang pembawa ember, bila dia ingin memperbanyak air yang bisa dibawanya tiap hari? Ada beberapa pilihan yang biasa dilakukan:

1. Memperbesar ukuran ember. Bisa diartikan, kita menerima 'kenaikan jabatan" yang disertai bertambahnya tanggung jawab dan bertambahnya beban pekerjaan tersebut.

2. Menambah jumlah ember yang dibawa. Bila penghasilan dari satu pekerjaan tidak cukup, biasanya kita mencari pekerjaan kedua, atau bahkan ketiga. Biasanya ada satu pekerjaan yang "full-time" dan ada beberapa yang "part-time".

3. Menambah waktu kerja. Singkatnya, lembur siang-malam. Tidur hanya 2-3 jam sehari.

 

Apakah cara-cara di atas mampu memperbanyak air (memperbesar penghasilan) kita?

Tentu saja bisa. Tetapi cara-cara di atas SANGAT TERBATAS, untuk 2 hal:

1. Terbatasnya tenaga2. Terbatasnya waktu  

Karena cara-cara di atas SANGAT TERBATAS, maka kita perlu mengingat fakta-fakta di bawah ini (karena kita seringkali lupa) :

1. Dengan mengandalkan prinsip 'membawa ember", kita SELAMANYA TIDAK MUNGKIN SUKSES besar, karena sudah terbukti SANGAT TERBATAS.2. Oleh karenanya, TIDAK PERNAH ADA orang-orang terkaya (tersukses) yang mencapai kesuksesannya saat ini dengan mengandalkan prinsip "membawa ember".3. Semua pakar-pakar ternama di dunia mengajarkan bahwa dengan "membawa  ember", tidak akan membawa kita kemana-mana. Hanya di situ-situ saja seumur hidup. (Misal: Robert T. Kiyosaki dalam "Rich Dad Poor Dad")4. Bila kita SEUMUR HIDUP hanya ngotot dengan "membawa ember" saja, SUDAH PASTI kita tidak bisa mencapai sebagian besar impian kita, karena satu hal pasti: membawa ember itu potensinya SANGAT TERBATAS.5. Anda tidak perlu mencari bukti lebih banyak lagi. Orang-orang di sekitar kita sudah banyak yang menjadi contoh dan bukti mutlak, bahwa dengan hanya "membawa ember" saja, maka TIDAK MUNGKIN bisa benar-benar sukses.  

Nah, sekarang bagaimana dengan "membangun saluran air"?

Tadi kita sudah sepakat bahwa: setelah saluran air selesai dibangun, air akan terus mengalir, bahkan pada saat kita tidur.

Pertanyaannya: Bagaimana bila aliran air tersebut tidak cukup. Bagaimana bila kita ingin memperbesar kapasitas air yang mengalir? Terbatas jugakah?

 

Jawabannya: DENGAN SATU SALURAN AIR, MEMANG TERBATAS.

Tapi ingatlah hal ini:

1. Setelah satu saluran air selesai dibangun, KITA BISA MULAI MEMBANGUN SALURAN AIR lainnya.2. Pada saat kita membangun saluran air yang kedua (atau ketiga), SALURAN AIR PERTAMA TETAP MENGALIR airnya.3. Artinya, kita bisa membangun BANYAK SEKALI SALURAN AIR, dan ini berarti PENGHASILAN KITA MENJADI TIDAK TERBATAS.  

Inilah yang kita sebut dengan "

UNLIMITED INCOME", yaitu sebuah

PENGHASILAN DENGAN POTENSI YANG TIDAK ADA BATASNYA.Batasnya hanya ditentukan oleh serajin apa kita membangun saluran-saluran air kita.

 

Lalu kapan berhentinya? Sama juga donk dengan "membawa ember"?

Beda sekali. Bedanya :

1. Dengan "membawa ember", begitu kita berhenti, SEMUA PENGHASILAN SERTA MERTA BERHENTI TOTAL.2. Dengan "membangun saluran air", begitu kita berhenti, PENGHASILAN KITA MASIH TETAP MENGALIR TERUS. Yang berhenti hanya pertumbuhan penghasilannya (dan pada prakteknya, itupun bukan berhenti bertumbuh sama sekali, hanya menjadi lebih lambat saja). Pada suatu saat, bila kita sudah cukup "puas" dengan tingkat penghasilan kita saat itu, tentu boleh-boleh saja punya alasan untuk berhenti, dan mulai benar-benar menikmati "passive income" yang "unlimited".

 

CATATAN PENTING :

1. Membangun saluran air pasti perlu waktu.
2. Untuk mencapai "unlimited income", kita mungkin harus membangun beberapa saluran air.
3. Oleh karena itu PENTING SEKALI agar kita MULAI MEMBANGUN SALURAN AIR YANG PERTAMA SECEPAT MUNGKIN, SEDINI MUNGKIN.
4. Sebelum kita MULAI membangun saluran air kita yang pertama, artinya kita juga BELUM memulai usaha kita mencapai "unlimited income".
5. Inilah juga alasan terpenting mengapa kita TIDAK BOLEH MENUNDA-NUNDA LAGI untuk MULAI membangun saluran pipa kita yang pertama, baru nanti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya.
6. MULAILAH HARI INI JUGA.  

 

Sekali lagi tentang "ember" dan "saluran air" :

                                                                                  

1. Apakah "ember" bisa anda wariskan ke anak anda? Tentu saja bisa. Tapi ingat, bila anda mewariskan ember kepada anak anda, berarti pula:

• Anda bisa mewariskan embernya, tapi TIDAK AIRNYA.• Anak anda TETAP HARUS BOLAK-BALIK mengangkut air sendiri setiap hari.• Anda bisa mewariskan bisnis anda kepada anak/keluarga anda, tapi ingat, anak/keluarga anda tetap harus "meneruskan" bisnis anda tersebut.• Bila anak anda BERHENTI membawa ember, AIRNYA PASTI BERHENTI JUGA kan.  

2. Apakah "saluran air" bisa anda wariskan ke anak anda? Jelas bisa.

• Hebatnya, bila anda mewariskan "saluran air" ke anak anda, maka berarti anda juga SEKALIGUS mewariskan airnya.• Air tetap akan mengalir terus, walaupun anda sudah tidak ada lagi.• Kehidupan anak/keluarga anda JAUH LEBIH TERJAMIN bila anda mewariskan saluran air, bukannya ember.  

Banyak orang yang gagal melihat kelebihan mewariskan saluran air dibandingkan dengan mewariskan ember.

 

Mana yang anda pilih untuk diwariskan ke anak anda?

EMBER atau

SALURAN AIR ???

 

Bila anda memilih untuk mewariskan SALURAN AIR, maka ada beberapa hal yang penting untuk anda ingat:

1. SEGERA mulai membangun saluran airnya. Anda TIDAK BISA MEWARISKAN APA YANG ANDA TIDAK PUNYA.
2. Bila anda setuju, bahwa untuk membangun saluran air itu diperlukan waktu, maka itu pula lah alasannya mengapa anda harus MULAI SAAT INI JUGA.
3. Semakin terlambat anda mulai membangun saluran air, maka SEMAKIN BESAR RESIKONYA bahwa saluran air itu tidak SELESAI PADA WAKTUNYA.
4. Bila saluran air itu BELUM SELESAI pada waktunya, dan anda sendiri tiba-tiba tidak bisa meneruskannya lagi, maka ANAK ANDA TIDAK AKAN MEWARISKAN APA-APA. Tidak mewariskan saluran air, dan besar kemungkinan juga tidak mewariskan "ember" pula.
5. Membangun saluran air bukan HANYA UNTUK ANDA, tapi juga UNTUK MASA DEPAN ANAK-ANAK DAN KELUARGA ANDA.6. Bila membangun saluran air SEDEMIKIAN PENTINGNYA, hanya ada satu hal yang bisa kita lakukan: MULAILAH SAAT INI JUGA.
7. Karena SEDEMIKIAN PENTINGNYA arti saluran air ini bagi masa depan anak dan keluarga kita, maka berarti pula TIDAK ADA ALASAN APA PUN untuk tidak segera mulai membangun saluran air ini. Tidak ada alasan waktu, tidak ada alasan ketrampilan, dan tidak ada alasan-alasan lainnya.
8. Hal ini karena membangun saluran air adalah TERAMAT SANGAT PENTING SEKALI.  

Beberapa pertanyaan terakhir:

1. Apakah anda sudah paham kelebihan membangun saluran air dibandingkan dengan membawa ember? (passive income, unlimited income, warisan)
2. Apakah pekerjaan/bisnis anda sekarang lebih dekat ke "membawa ember" atau ke "membangun saluran air"?
3. Apakah anda BUTUH untuk membangun saluran air?
4. Bila seumur hidup anda tidak punya saluran air, apakah anda merasa hidup anda akan baik-baik saja? (karena faktanya hanya sedikit sekali orang yang memilih membangun saluran air)
5. Bila seumur hidup anda hanya membawa ember, apakah anda merasa biasa-biasa saja? (karena sebagian besar orang yang seperti itu, seumur hidup hanya membawa ember saja)
6. Apakah dengan adanya saluran air akan banyak membantu anak/keluarga anda nantinya?
7. Apakah masa depan anak/keluarga anda bisa banyak berubah bila anda mau mulai membangun saluran air?  

Kondisi kita saat ini adalah akibat pilihan-pilihan kita di masa lalu.

Kondisi kita di masa depan tergantung dari pilihan-pilihan kita saat ini.

 EVERYONE IS NUMBER ONE 
http://nomor1.tv/askopgi255
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tambang Emas Tersembunyi Di Rumah Anda

 

Bila suatu hal sudah menjadi kebiasaan Anda, seringkali Anda terus menerus melakukannya begitu saja tanpa memperhatikannya lagi. 

Misalnya dalam hal berbelanja. Setiap keluarga pasti belanja tiap bulan. Ada saja yang dibelanjakan, seperti sabun mandi, shampoo, pasta gigi, deterjen, pemutih, softener, pembersih lantai, pencuci piring, minyak goreng, beras, kecap, sambal, dll.

 

Berbelanja setiap bulan sudah menjadi rutinitas. Bahkan dalam satu bulan bisa lebih dari satu kali.

Pertanyaannya adalah, berapa banyak uang yang telah Anda habiskan untuk belanja setiap bulan?Berapa persen dari penghasilan Anda yang Anda habiskan untuk berbelanja?

 

Rata-rata satu keluarga menghabiskan kira-kira 20-25% dari penghasilan untuk berbelanja. Sebagian keluarga malah lebih banyak lagi, bisa lebih dari 50% penghasilan habis untuk berbelanja. Bila ditambah dengan biaya lain-lain seperti biaya sekolah anak, cicilan rumah, cicilan mobil, gaji pembantu, dan sebagainya, maka nyaris mencapai 100% dari penghasilan. Dengan demikian praktis tidak ada lagi uang yang bisa ditabung setiap bulan.

 

Setiap kali Anda belanja, minimal ada 2 (dua) pihak yang paling beruntung :  

Yang pertama adalah pihak

Produsen. Anda pasti setuju bahwa produsen shampoo, sabun dan pasta gigi, pasti kaya raya.

Pihak kedua yang menangguk keuntungan adalah

Distributor, dalam hal ini diwakili

Supermarket. Anda juga pasti setuju bahwa bila Anda memiliki supermarket, pasti Anda juga akan jadi kaya raya.

 

Dari mana mereka bisa kaya? DARI UANG Anda! Juga dari uang orang tua Anda yang sejak dulu berbelanja, dan dari uang yang akan dihabiskan oleh anak-anak Anda sekarang dan nanti. Bayangkan, betapa banyaknya uang yang Anda setor ke rekening mereka setiap bulan!

 

Lalu apakah Anda bisa ikutan jadi kaya? Tentu tidak! Kecuali Anda juga ikut mendirikan pabrik atau membuka supermarket. Tapi untuk itu semua kan perlu modal yang besar, bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah. Ya, tentu saja. Kata orang, makin besar modal, makin cepat sukses (teorinya).

Lalu bagaimana bagi Anda yang tidak punya modal? Apakah Anda hanya bisa menonton uang "hilang" setiap bulan?

 

Tunggu dulu! Sekarang ada satu kesempatan dimana Anda bisa ikut memperoleh keuntungan, bukannya terus-menerus jadi "korban" saja. Sistem ini Anda namakan sistem SMARTPROSUMER. 

http://smartprosumer.com/askopgi255 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

WhatsApp dibeli Facebook dengan harga Rp 209 trilliun.

 

Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16th ia nekad pindah ke Amereika Serikat demi mengejar apa yang kita kenal sebagai "American Dream". 

Di usia 17th, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai cleaning-service supermarket. 

Hidup ini begitu pahit, begitu Koum membatin. Hidup mereka kian terjal saat ibunya di-diagnosa menderita kanker. Mereka lalu hidup hanya dengan tunjangan kesehatan seadanya. 

 

Koum lalu kuliah di San Jose University.

Tapi kemudian ia memilih drop out. Ia lebih suka belajar programming secara otodidak. Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum, diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo. Ia bekerja di Yahoo selama 10 tahun. Di sini pula ia berteman akrab dengan Brian Acton. Mereka berdua mulai membuat WhatsApp pada tahun 2009, setelah resign dari Yahoo.

Sebenarnya mereka bedua sempat melamar ke Google, tapi ditolak. Google mungkn menyesal seumur hidup menolak lamaran mereka.

 

Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga Rp 209 triliun, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan..... Ia datang ke tempat di mana ia dulu setiap pagi antri untuk mendapatkan jatah makan, saat ia masih remaja miskin berusia 17 tahun.

Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat bahkan untuk makan pun ia tidak punya uang.

Pelan-pelan air matanya meleleh. Ia tak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan harga Rp 209 trilliun. 

 

Ia lalu terkenang ibunya yang sudah meninggal. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. Tak ada uang, nak... kata ibunya dahulu. Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan langsung berita ini kepada ibunya. 

"Di tempat ini, nasib hidup saya pernah dipertaruhkan...", begitu mungkin Jan Koum berbisik dalam hati. 

Rejeki mungkin datang dari arah yang tak terduga. Remaja miskin yang dulu hidup dari jatah makanan itu kini sudah jadi bilioner. 

 

Masihkah Anda meragukan impianmu??

 EVERYONE IS NUMBER ONE 
http://nomor1.tv/askopgi255
Powered by Telkomsel BlackBerry®

JADILAH PRO-AKTIF

Satu perahu berlayar ke Timur dan satu lagi ke Barat, padahal digerakkan oleh angin yang sama.

Bentangan layar Anda -lah, bukan arah angin, yang menentukan ke mana arah Anda.

Seperti angin laut itulah alur nasib Anda.Tapi ketika Anda mengarungi kehidupan, bentangan jiwa Anda -lah yang menentukan tujuannya, dan bukan ketenangan atau hiruk pikuknya.

http://tekanini.com/askopgideon
Powered by Telkomsel BlackBerry®
"PENTINGNYA BERUBAH"

 Ada seorang anak kecil yang di dalam pergaulannya dengan teman-teman lain agaknya tidak disukai karena ternyata dia kurang menjaga kebersihan tubuhnya, badannya kotor, selalu berkeringat dan bau.

Sebenarnya ini adalah masalah biasa, umum terjadi dan tidak membutuhkan satu penyelesaian yang rumit. Jika anak tadi mau lebih perhatian menjaga kebersihan tubuhnya, mandi dengan benar, gosok gigi dengan teratur, dsb, maka tentu saja dia tidak akan mengalami lagi penolakan dari teman-teman sepergaulannya.

 

Tetapi ternyata banyak orang yang berpikir sebaliknya, mereka berpikir dia yang benar, wajar saja kalau kotor-kotor sedikit, memang teman-temannya adalah orang yang cerewet-cerewet, sok bersih, dll.

Sehingga akhirnya dia tetap tidak mau berubah menjadi lebih bersih dan jika didalam kehidupannya dia membutuhkan teman maka nantinya dia akan mencari teman yang sama-sama kotor atau lebih kotor dari dia. 

Itulah gambaran lengkap dari ulah manusia. Selalu ada positif dan negatif, plus dan minus. Perbedaan dari kedua perilaku diatas terletak pada

kemauan untuk berubah.

Jika mengacu pada hukum sebab akibat, sebenarnya diterima atau tidaknya didalam pergaulan hanyalah sebuah

akibat dari satu

sebab yaitu badan yang kotor. Sehingga kalau kita berorientasi pada hasil (akibat) agar dapat diterima kembali didalam pergaulan maka caranya tinggal

merubah sebab-nya yaitu mengganti kotor dengan kebersihan.

 

Didalam semua aspek kehidupan kita, semua

sebab utama adalah

diri kita sendiri, cara berpikir kita, sikap kita, perilaku kita dan semua kebiasaan kita. Sehingga apabila kita ingin merubah semua

akibat dari perbuatan kita, hasil kerja kita, kemampuan kita, prestasi kita dan masa depan kita, jalan satu-satunya adalah memiliki kemauan untuk mengubah diri sendiri, kemauan untuk selalu belajar, kemauan untuk mengembangkan cara berpikir kita, kemauan untuk memperbaiki sikap, kemauan untuk meningkatkan perilaku positif.

Pendek kata kemauan untuk berubah.

 

Kesalahan terbesar manusia bagi kemajuan pribadinya terletak pada ketidakmauan manusia tadi untuk berubah.Mereka keras kepala, merasa paling benar, malas belajar dan masalah-masalah lain yang terkait dengan apa yang disebut zona kenyamanan.

Zona kenyamanan (Comfort Zone) seseorang terbentuk karena akumulasi dari pola pikir, sikap dan perilaku yang bertumpuk membentuk satu kebiasaan.

Apabila sudah terbentuk satu kebiasaan maka untuk keluar dari kebiasaan tadi akan sangat sulit, orang merasa tidak nyaman untuk menjalankan perilaku diluar kebiasaan tadi.

Jika seseorang sudah terbiasa "tidak mandi" maka walaupun tidak diterima didalam pergaulannya pun, dia masih rela mempertahankan zona kenyamanan-nya untuk lebih baik mencari teman yang sama-sama kotor dan bau.

 

Keluar dari Zona kenyamanan adalah perkara besar didalam hidup seseorang.

Kebiasaan seseorang bisa kebiasaan baik, bisa juga kebiasaan buruk.

Itulah mengapa seseorang yang mempunyai kebiasaan baik hidupnya

selalu beruntung, bahagia dan sukses dan orang yang mempunyai kebiasaan buruk hidupnya

selalu bernasib sial, tidak bahagia dan gagal.

 

Sukses dan gagal merupakan tradisi.

Dan tradisi tersebut hanya merupakan akibat yang diwariskan dari satu kebiasaan, maka beruntunglah orang-orang yang mempunyai kebiasaan baik sehingga hidupnya mempunyai tradisi sukses.Dan bagi orang-orang yang mempunyai tradisi gagal, tengoklah kembali kebiasaan-kebiasaan pribadi anda, cara berpikir, sikap dan perilaku anda. Segeralah keluar dari zona kenyamanan anda, jangan keras kepala,

berubahlah !

 

Hidup ini adalah proses belajar. Selalu belajar, berubah dan beradaptasi dengan orientasi pada hasil adalah kunci keberhasilan.

Didalam dunia yang sangat cepat mengalami perubahaan, faktor

kemauan berubah sangat memegang peranan penting bagi masa depan kita.

Bahkan di dalam manajemen perubahan dikenal bahwa

cara yang membawa keberhasilan kita hari ini akan menjadi cara kuno yang basi pada tahun atau bulan depan.

 Berubahlah terus menuju keberhasilan!

EVERYONE IS NUMBER ONE 
http://nomor1.tv/askopgi255 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

 "Perlukah Mengajarkan Keuangan ke anak-anak kita?"
 
 
Hari Senin kemarin anak saya ke 3 berusia 8 tahun, mengatakan hal yang pernah disampaikan anak saya ke 2: "Pa, kalau papa tidak punya uang, papa bisa ke ATM saja. Colok dan keluar dech tu uangnya!".
 
Lalu mendengar kasus pertikaian warisan di antara sesama saudara kandung, setelah ke 2 orang tuanya meninggal dunia, membuat miris perasaan banyak orang, termasuk saya.
 
Ada nilai keuangan yang saya peroleh dari papi, kala saya berusia 14-15 tahun. Saat itu papi memanggil saya dan kakak sulung:
"Kamu ke sini, papi mau bicara. Papi sebagai orang tua memiliki tanggung jawab terhadap kalian, hanya sebatas pendidikan. Papi akan membiayai kalian semampu papi. Kalian jangan mengharapkan warisan dari papi, kalian harus mencari rejeki dengan keringat dan usaha kalian sendiri!"
 
Jadi pada saat usia belasan tahun saya sudah peroleh nilai keuangan dalam konteks "warisan".
 
Saat saya sudah menjadi orang tua dan memiliki anak yang telah remaja, saya pun menurunkan nilai "warisan" tsb kepada anak ke 1 dan 2.
 
Sayangnya kita, pada saat kanak-kanak tidak terlalu banyak mengecam "ilmu keuangan" dari orang tua kita.
 
Sehingga saat ini lebih banyak dari kita yang mengalami "kesulitan dalam mengatur" keuangan pribadi dan keluarga.
 
Alhasil cukup banyak dari kita yang pontang panting, mencari siasat untuk menutupi "kekurangan anggaran" setiap bulan.
 
Bahkan kemarin, sahabat saya membantu menjadi konselor seseorang yang memiliki tagihan hutang Kartu Kredit sebanyak 12 kartu senilai ratusan juta rupiah.
 
Saya pikir sudah saatnya kita sebagai orang tua, mulai sekarang juga mengajarkan nilai-nilai keuangan kpd anak-anak kita, agar mereka tidak tersesat dan mengalami kesulitan dalam hidup mereka.
 
Satu cara yang saya lakukan adalah ngobrol dengan 2 anak pertama saya, dan saya meletakkan buku-buku keuangan saya (termasuk koleksi Rich Dad Poor Dad) di atas meja belajar mereka.
 
Anak pertama saya rajin membaca dan melahap buku-buku tsb.
 
Anak kedua saya ajak diskusi.
 
Anak ketiga saya berikan celengan.
 
Pelajaran terpenting yang mereka harus pahami bahwa kita, sebagai orang tua harus bekerja/berusaha dahulu baru peroleh rejeki.
Jadi rejeki tidak turun begitu saja, tanpa upaya.
 
Pelajaran kedua, adalah bagaimana menghargai rejeki yang diterima.
 
Pelajaran mengelola keuagan adalah pelajaran selanjutnya.
 
Semua berpulang kembali kepada kita masing-masing, sebagai orang tua anak-anak kita.
 
Mari ajar keuangan kepada anak kita, karena anak adalah maha karya dan obligasi orang tua.
 
Freddy Pieloor -
http://aturkeuangan.com/askopgi255 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
 Walt Disney

Seorang anak lelaki miskin, lahir tanggal 5 desember 1901 di Chicago, Illinois. Sebagai anak bungsu bersama keempat saudaranya yang lain diperlakukan oleh ayahnya seperti buruh upahan yang harus bekerja di kawasan perladangan di Missouri. Karena sifat ayahnya yang pemarah, membuat kedua kakaknya melarikan diri dari rumah. Disela-sela rasa kesepian dan pekerjaan yang harus di selesaikannya, anak ini melewatkan jam-jam yang kosong dengan menciptakan teman-teman khayalannya dengan pena dan kertas. Di usia 8 tahun, ayahnya mulai mendidiknya mencari uang dengan menjajakan koran, permen, dan minuman di kereta api. Hasil gambarnya mulai di jual keteman dan tetangganya. Karena uang sakunya yang minim, dia tidak pernah bisa masuk ke taman hiburan di dekat rumahnya. Di awal tahun 1920, dia membuat dan memasarkan kartun pertamanya dan menyempurnakan sebuah metode baru untuk menggabungkan gerak dan animasi. Ia mendirikan sebuah perusahaan Laugh-O-Gram Films. Lantaran minimnya pengalaman, ia dirugikan oleh beberapa klien dan perusahaan ini bangkrut satu tahun berikutnya.Tahun 1923, berbekal uang senilai 40 dollar disakunya, seperangkat alat gambar dan semua animasi yang sudah jadi, dia meninggalkan Kansas City menuju Hollywood. Saudara laki-lakinya yang sudah berada di California, memberikan bantuan sebesar 250 dollar. Dengan mengumpulkan semua daya yang ada, mereka meminjam 500 dollar dan mendirikan stand kamera di garasi pamannya. Tak lama kemudian, mereka menerima pesanan dari New York untuk penampilan pertama "Alice Comedy (Alice in Wonderland)".Tahun 1928, dia menciptakan tokoh kartun "Oswald the Lucky rabbit". Dari tokoh ini, dia mengambil sebuah pelajaran berharga tentang hak paten karya-karyanya.  Karena secara "polos" dia menyerahkan hak kepemilikannya pada distributornya di New York yang mengakibatkan kemunduran parah dalam usahanya.Menghadapi kejatuhan ini, dia tidak menyerah. Ia memetik sebuah hikmah besar, bahwa ia harus merebut industri hiburan secara besar-besaran hanya dalam waktu satu tahun. Lantaran pengalaman ini, Ia bersumpah, "Saya tidak akan bekerja lagi untuk orang lain".Dialah Walt Disney. Dari tokoh Oswald si kelinci beruntung, Walt mencoba memunculkan tokoh baru, Mickey Mouse. Ide tikus ini di ambil karena setiap Walt bekerja hingga larut malam, tikus-tikus berkumpul di keranjang sampahnya. Tokoh Mickey Mouse inilah yang akhirnya membesarkan namanya. Kita mengenal Walt Disney sampai saat ini dengan saluran televisi, dan berbagai film-film animasi yang luar biasa, serta taman hiburan terbaik di berbagai belahan dunia. Dengan nilai aset yang luar biasa dan sampai saat ini selalu membuat decak kagum banyak orang.

Moral:

1. Rancangan Tuhan jauh berbeda dengan rancangan manusia, siapa mengira bahwa masa kecil yang sangat mengerikan justru telah membuat Walt Disney menjadi penuh imajinasi dan kita bisa lihat hasil yang luar biasa saat ini.

2. Walt Disney merespon keadaan hidupnya yang penuh tantangan dengan positif dan terus maju berkarya, walau jatuh bangun.

3. Bagaimana dengan kita, pastilah kita bisa seperti Walt Disney, percaya akan rancangan Tuhan yang indah bagi hidup kita, walau apapun yang saat ini sedang terjadi pada kita. Serta merespon secara positif semua tantangan hidup yang ada.

NOTE: Ditulis ulang dari sumber kisah inspiratif, wikipedia, semoga bermanfaat, silakan dishare 
http://tekanini.com/askopgideon
Powered by Telkomsel BlackBerry®

"Needs vs Wants" (Gengsi dan Gaya Hidup) 
 
Salah satu kanker mematikan (baca: bunuh diri) adalah
 gengsi dan gaya hidup, yang melampaui kemampuan ekonomi.
 
Sering kali bila Anda wisata ke Mall, akan tampak wajah-wajah sumringah dan ceria yang bertengger di cafe-cafe exclusive. Mereka terlihat "mentereng" walau tinggal di ujung menteng atau di kedalaman menteng (baca menteng dalam).
 
Atau kala Anda seminar di hotel berbintang, mungkin Anda akan mendapati beberapa wajah menor dan walau suara bukan tenor di sudut lounge atau cafe-nya.
 
Sungguh sebuah pekerjaan yang sulit untuk memisahkan atau membedakan needs dari wants, bila itu terkait diri sendiri.
Lain cerita, bila diri kita yang menilai needs dan wants orang lain.
 
Sering kita tidak adil dan tidak jujur dalam menilai, terlebih bila menyangkut diri sendiri.
 
Contoh jelas yang ingin saya sampaikan: minum kopi mungkin kebutuhan, tapi minum kopi di startrek itu keinginan. Makan adalah kebutuhan, makan mewah di hotel atau resto bintang kecil, itu keinginan.
 
Beli sepatu sebagai alas kaki adalah kebutuhan, tapi beli sepatu "Raul" atau "Bally" itu keinginan.
 
Beli tas buat angkat barang itu kebutuhan, tapi beli Louis Vuitton itu keinginan (apalagi seri LV dari yang kecil sampai gerobak LV).
 
Wants, Gengsi, Ego dan Gaya Hidup adalah "musuh" dalam selimut yang sering kita pelihara dalam sudut hati. Hati-hati.
 
Memang musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri!
 
Siapa yang dapat mengalahkan diri sendiri, dia akan mudah menaklukan dunia! Begitu kata pujangga besar yang saya tidak tahu namanya.
 
Berhati-hatilah "hantu lapar" yang bercokol dalam diri kita, kecilkan suaranya dan jangan beri ruang akan kehadirannya!
 
Selamat menaklukkan "hantu lapar" diri Anda sendiri!
 
Oh ya, saya menulis diatas:
5G yaitu:
 
1. Gengsi
2. Gaya Hidup
3. Gila Pujian
4. Geger Otak
5. Gelap Jiwa
 
Merupakan satu rangkaian yang menjadi siklus, dan berakhir di kegelapan.
 
http://aturkeuangan.com/askopgi255 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Happy Weekend, Brooo ...

 Alkisah ada seorang pemuda yg diramal bakalan hidup susah, cita-cita tidak tercapai, usaha bangkrut, tidak punya keturunan dan benar-benar hidupnya sangat susah dan menderita sekali.

Dia tidak percaya begitu saja ramalannya. Dia memutuskan hendak mengubah nasibnya dan pergi mencari seorang pintar dan berkonsultasi. 

Akhirnya dia menemukan seorang biksu yang sedang bertapa, kemudian sang biksu memberikan nasihat sebagai berikut,  

"Buatlah 1000 kebaikan maka nasibmu akan berubah lebih baik."

Akhirnya dia melakukan saran tersebut. Berbulan-bulan dia kerjakan, dia membantu orang angkut barang, kasih makan yg lapar, menyeberangkan orang di sungai, dan berbagai kebaikan lainnya.

Akan tetapi ketika di hitungan baru 700-an berbuat kebaikan, kok hidupnya sudah berubah menjadi jauh lebih baik bahkan sangat baik dan makmur.

Dia kembali lagi berkonsultasi ke biksu tersebut, biksu berkata,

"Tidak mungkin, harus 1000 x baru bisa. Coba ditelusuri lagi."

Begitu ditelusuri satu-satu, sampailah dia pada hitungan sebuah amal dimana pemuda ini pernah membangun jembatan agar orang-orang bisa gampang menyebrangi sungai.

Ternyata jembatan yang dia bangun itu bukan hanya satu kali kebaikan, tapi setiap orang yg melintas jembatan dihitung sebagai satu kali kebaikan.

 

Marilah mengubah nasib menjadi lebih baik dengan memulai berbuat baik terhadap orang banyak setiap harinya.

"Ketika anda berbuat jahat, keberuntungan menjauh dan maut sudah mengetuk pintu. 

Sebaliknya ketika kebaikan ditabur, maut menjauh dan kesejahteraan mendekat."

 

Karena hidup hanya sekali, hiduplah dengan kebaikan dan kebajikan.

 EVERYONE IS NUMBER ONE 
http://nomor1.tv/askopgi255 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
KEYAKINAN DIRI DAN EFEK "PLACEBO"

 Efek Placebo adalah suatu kisah nyata di masa lalu, tetapi sampai sekarang pun hal ini masih terjadi terus-menerus, bahkan mungkin sampai akhir jaman. Mengapa? Karena semua ini berkaitan dengan "

keyakinan".

Kisahnya dimulai pada saat seorang dokter kedatangan seorang pasien dengan banyak keluhan rasa sakit di tubuhnya. Tetapi sayangnya, pada waktu itu sang dokter ternyata benar-benar kehabisan obat-obatan. Oleh karena sang dokter tidak ingin mengecewakan si pasien, maka dia mencari akal bagaimana bisa melayani pasiennya itu dengan meyakinkan. Kalau dokter tersebut berkata terus terang bahwa dia kehabisan obat, maka bisa jadi di lain waktu sang dokter akan banyak kehilangan pasiennya.

Maka setelah dipikirkannya matang-matang, dokter tersebut memutuskan untuk memberi pasiennya sebuah "pil gula", dengan pertimbangan itu tidak akan membahayakan diri si pasien. Maka, dokter tersebut dengan sikap sangat meyakinkan sebagai dokter handal, memberikan "pil gula" untuk diminum oleh si pasien, dan mengatakan bahwa itu adalah "

obat paling mujarab" yang dipunyainya.

Apa yang terjadi kemudian?

Si pasien itu sembuh!

 
Bagaimana mungkin hanya dengan sebutir "pil gula", sang dokter bisa menyembuhkan pasiennya?

Apakah dokter tersebut "sakti"? Tentu saja tidak. Dokter itu sama saja dengan dokter lainnya. Lalu bagaimana si pasien bisa sembuh dari penyakitnya?

Jawabannya adalah "keyakinan diri si pasien itu sendiri, baik terhadap dokter maupun terhadap "pil gula" yang diminumnya". 

Itu sebuah bukti bahwa dengan keyakinan, seseorang bisa mencapai apa pun yang diinginkannya, sama seperti si pasien yang ingin sembuh tadi. Dia menginginkan sembuh dan dengan penuh keyakinan meminum "pil palsu" yang diberikan dokter kepercayaannya. Jadi yang menyembuhan si pasien adalah "keyakinan dirinya sendiri".

Keyakinan yang tinggi pada gilirannya akan menghasilkan "hasil yang tinggi" pula. 

 

Ingatlah, ada

Mata-Rantai-Sukses dalam kehidupan Anda, dan kuncinya ada di "keyakinan". Semakin tinggi keyakinan Anda, akan semakin tinggi semangat juang dan semakin tangguh Anda menghadapi tantangan.

 

Jika Anda memiliki keyakinan diri tinggi, maka potensi diri Anda otomatis diberdayakan dengan semaksimal mungkin, sehingga Anda bisa melakukan tindakan dengan derajat kualitas yang baik sekali, yang pada akhirnya menghasilkan "hasil" yang luar biasa prima; dan itu semua pada gilirannya bahkan akan menambah lagi keyakinan diri Anda.

KEYAKINAN --> POTENSI --> TINDAKAN --> HASIL --> KEYAKINAN --> dst. 

Begitu seterusnya perputaran

Mata-Rantai-Sukses ini.

 

Tetapi juga berlaku sebaliknya. Jika keyakinan rendah, akan memunculkan potensi diri yang juga rendah, dan menghasilkan tindakan dengan kualitas rendah, sehingga ujung-ujungnya menghasilkan "hasil" yang juga rendah/jelek, dan pada akhirnya semakin membuat kemerosotan keyakinan Anda, membuat Anda semakin tidak percaya dengan diri sendiri.... ini akhirnya menjadi

Mata-Rantai-Gagal.

 

Dalam bukunya "The Power of Positif Thinking", Dr Norman Vincent Peale mengatakan, "

Ubah kebiasaan mental Anda menjadi PERCAYA, bukan TIDAK PERCAYA. Dengan demikian Anda akan membawa segala sesuatu ke dalam dunia KEMUNGKINAN."

 KEYAKINAN YANG SANGAT KUAT MAMPU MENCIPTAKAN HASIL!

 EVERYONE IS NUMBER ONE 
http://nomor1.tv/askopgi255 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 26 Februari 2014

REFRAMING

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - REFRAMINGAda seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya. Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu: "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih men....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 25 Februari 2014

APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK DAPAT MENIKAH DENGAN PRIA KAYA?

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK DAPAT MENIKAH DENGAN PRIA KAYA?Seorang gadis muda dan cantik, mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal, dengan judul: "Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?" Isi suratnya sebagai berikut: Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York. Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah ada di forum ini yang mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apakah kalian semua sudah menikah? Yang saya ingin tanyakan: Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya berpenghasilan $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York, penghasilan $250rb/tahun tidaklah cukup. Dengan ke....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 20 Februari 2014

PERCAYA KEMAMPUAN DIRI SENDIRI

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - PERCAYA KEMAMPUAN DIRI SENDIRIWAKTU masih kecil, Anda mungkin pernah mendengar kisah adaptasi ‘The Little Engine That Could’? Buku itu bercerita tentang kereta api yang bergerak ke bukit dengan perlahan dan tersendat. Lokomotifnya berkata pada diri sendiri, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa.” Kereta pun terus bergerak perlahan naik hingga tiba di bukit dengan selamat. Pelajaran sederhana yang dapat diberikan ialah: percayalah pada kemampuan diri sendiri. Seandainya lokomotif itu tidak percaya akan kemampuannya tiba di atas bukit, bisa jadi kisah dalam buku itu berakhir menyedihkan. Bukan hanya lokomotif itu saja yang dapat mengatakan, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa”, tetapi Anda pun dapat melakukan yang sama. William Arthur Ward, penulis kondang asal Amerika mengatakan, ”Saya adalah pemenang karena saya berpikir seperti pemenang, bersiap jadi pemenang, dan bekerja serupa pemenang.” Ward betul, jika Anda berpikir menjadi seorang pemenang, maka memang benar Anda seorang pemenang. Kisah heroik lokomotif ....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 15 Februari 2014

CALON RAJA

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - CALON RAJADahulu kala, ada seorang raja di daerah Timur yang sudah tua. Ia menyadari bahwa sudah dekat saatnya ia mencari pewaris kerajaannya. Ia tidak mewariskan kerajaannya itu kepada salah satu dari bawahannya ataupun anaknya, tetapi ia memutuskan untuk melakukan sesuatu hal yang berbeda. Ia memanggil seluruh anak muda di seluruh kerajaannya. Ia berkata, "Sudah saatnya bagiku untuk mengundurkan diri dan memilih raja yang baru. Aku memutuskan untuk memilih salah satu di antara kalian." Anak-anak muda itu terkejut! Tetapi raja melanjutkan,"Aku akan memberikan kalian masing-masing satu bibit hari ini. Satu bibit saja. Bibit ini sangat istimewa. Aku ingin kalian pulang, menanamnya, merawatnya dan kembali ke sini lagi tepat 1 tahun dari hari ini dengan membawa hasil dari bibit yang kuberikan hari ini. Kemudian aku akan menilai hasil yang kalian bawa, dan seseorang yang aku pilih akan menjadi raja negeri ini!" Ada seorang anak muda yang bernama Ling yang berada di sana pada hari itu dan ia, sepe....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1